Mau'idhoh

Dari 'Abdulloh bin 'Abbas rodliyallohu 'anhumaa, bahwasanya Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa 'alaa aalihi wa sallam bersabda,

"Jagalah Alloh, Alloh akan menjagamu. Jagalah Alloh, engkau akan mendapatkan-Nya di hadapanmu.

Jika engkau meminta, memintalah kepada Alloh. Dan jika engkau memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Alloh.

Ketahuilah, jika seluruh umat bersatu untuk memberikan manfaat kepadamu, niscaya mereka tidak akan bisa melakukannya kecuali dengan apa yang telah Alloh taqdirkan bagimu. Dan jika seluruh umat bersatu untuk memberikan mudhorot kepadamu, niscaya mereka tidak akan bisa melakukannya kecuali dengan apa yang telah Alloh taqdirkan atasmu. Pena telah diangkat dan catatan telah kerin
g."

(HR. Tirmidzi, dia berkata "Hadits hasan shohih")

06 Desember 2010

FILE 197 : Pengaruh Maksiat

Bismillahirrohmanirrohim

Walhamdulillah, wash-sholaatu wassalamu 'ala Rosulillah Shollallohu 'alaihi wa 'ala alihi wa sallam

Wa ba'du

……

Beberapa faidah dari salah satu rangkaian Tabligh Akbar yang disampaikan Ust. Abu Qotadah –hafidhahullah– di Medan, pada tanggal 28 Dzulhijjah 1431 / 5 Desember 2010. Insya Allah bermanfaat ...

*****

Pengaruh dosa dan maksiat kepada individu antara lain:

1. Dijauhkan dari ilmu

Karena ilmu itu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidaklah diberikan kepada orang yang bermaksiat

2. Dijauhkan dari rezeki

Yang dimaksudkan adalah dijauhkan dari memperoleh rezeki itu sendiri atau dijauhkan dari memperoleh keberkahan rezeki yang diperoleh (sebagaimana pada orang-orang kafir yang kaya)

3. Merasa asing di hadapan Allah

Walaupun melakukan peribadatan, namun dirinya tidak dapat merasakan kedekatan kepada Allah dengan ibadahnya itu

4. Merasa asing bila berdekatan / bergaul dengan orang yang shalih

Akibatnya kita akan merasa enggan / malu untuk meminta solusi / nasihat atas maksiat yang telah kita lakukan. Hal ini sangat berbahaya, karena akan menyeret kita untuk terus menerus tenggelam dalam kemaksiatan

5. Dijadikan sulit dalam urusannya

Merupakan mafhum mukhalafah dari QS. Ath-Thalaq [65]: 4
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مِنۡ أَمۡرِهِۦ يُسۡرً۬ا

"Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya."

6. Disulitkan (terasa berat) baginya untuk menjalankan amal-amal ketaatan

Sebagian ‘ulama’ mengatakan bahwasanya maksiat itu adalah kegelapan di atas kegelapan. Dan sebuah maksiat akan menyeret pelakunya untuk mengerjakan maksiat yang lain, sebagaimana kebaikan akan membawa pelakunya untuk mengerjakan kebaikan yang lain.

حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَعُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ إِسْحَقُ أَخْبَرَنَا و قَالَ الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يُكْتَبَ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ كَذَّابًا

Telah menceritakan kepada kami [Zuhair bin Harb] dan ['Utsman bin Abu Syaibah] serta [Ishaq bin Ibrahim]. [Ishaq] berkata; Telah mengabarkan kepada kami - Sedangkan yang lainnya berkata; Telah menceritakan kepada kami [Jarir] dari [Manshur] dari [Abu Wail] dari ['Abdullah] dia berkata;

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Sesungguhnya kejujuran itu akan membimbing pada kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu akan mengantarkan pada kejahatan. Dan sesungguhnya kejahatan itu akan menggiring ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta maka ia akan dicatat sebagai pendusta." (HR. Muslim No. 4719)

7. Melemahkan hati, bahkan mematikan hati seseorang

Maksiat akan mengurangi rasa kecintaan (mahabbah), takut (khouf), berharap (roja’), inabah (kembali/bertaubat), dan tawakkal seseorang kepada Allah.

Adapun pengaruh dosa dan maksiat kepada masyarakat adalah turunnya berbagai musibah dan bencana

أَوَلَمۡ يَهۡدِ لِلَّذِينَ يَرِثُونَ ٱلۡأَرۡضَ مِنۢ بَعۡدِ أَهۡلِهَآ أَن لَّوۡ نَشَآءُ أَصَبۡنَـٰهُم بِذُنُوبِهِمۡ‌ۚ وَنَطۡبَعُ عَلَىٰ قُلُوبِہِمۡ فَهُمۡ لَا يَسۡمَعُونَ

"Dan apakah belum jelas bagi orang-orang yang mempusakai suatu negeri sesudah [lenyap] penduduknya, bahwa kalau Kami menghendaki tentu Kami azab mereka karena dosa-dosanya; dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar [pelajaran lagi]?" (QS. Al-A’raf [7]: 100)

وَعَادً۬ا وَثَمُودَاْ وَقَد تَّبَيَّنَ لَڪُم مِّن مَّسَـٰڪِنِهِمۡ‌ۖ وَزَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيۡطَـٰنُ أَعۡمَـٰلَهُمۡ فَصَدَّهُمۡ عَنِ ٱلسَّبِيلِ وَكَانُواْ مُسۡتَبۡصِرِينَ

وَقَـٰرُونَ وَفِرۡعَوۡنَ وَهَـٰمَـٰنَ‌ۖ وَلَقَدۡ جَآءَهُم مُّوسَىٰ بِٱلۡبَيِّنَـٰتِ فَٱسۡتَڪۡبَرُواْ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَمَا كَانُواْ سَـٰبِقِينَ

فَكُلاًّ أَخَذۡنَا بِذَنۢبِهِۦ‌ۖ فَمِنۡهُم مَّنۡ أَرۡسَلۡنَا عَلَيۡهِ حَاصِبً۬ا وَمِنۡهُم مَّنۡ أَخَذَتۡهُ ٱلصَّيۡحَةُ وَمِنۡهُم مَّنۡ خَسَفۡنَا بِهِ ٱلۡأَرۡضَ وَمِنۡهُم مَّنۡ أَغۡرَقۡنَا‌ۚ وَمَا ڪَانَ ٱللَّهُ لِيَظۡلِمَهُمۡ وَلَـٰكِن ڪَانُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ يَظۡلِمُونَ

"Dan [juga] kaum ’Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu [kehancuran mereka] dari [puing-puing] tempat tinggal mereka. Dan syaitan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan [Allah], sedangkan mereka adalah orang-orang yang berpandangan tajam.

Dan [juga] Qarun, Fir’aun dan Haman. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Musa dengan [membawa bukti-bukti] keterangan-keterangan yang nyata. Akan tetapi mereka berlaku sombong di [muka] bumi, dan tiadalah mereka orang-orang yang luput [dari kehancuran itu].

Maka masing-masing [mereka itu] Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri." (QS. Al-Ankabut [29]: 38 – 40)

حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ خَالِدٍ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَبُو أَيُّوبَ عَنْ ابْنِ أَبِي مَالِكٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ

أَقْبَلَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ خَمْسٌ إِذَا ابْتُلِيتُمْ بِهِنَّ وَأَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ

لَمْ تَظْهَرْ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إِلَّا فَشَا فِيهِمْ الطَّاعُونُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمْ الَّذِينَ مَضَوْا

وَلَمْ يَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ إِلَّا أُخِذُوا بِالسِّنِينَ وَشِدَّةِ الْمَئُونَةِ وَجَوْرِ السُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ

وَلَمْ يَمْنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ إِلَّا مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنْ السَّمَاءِ وَلَوْلَا الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا

وَلَمْ يَنْقُضُوا عَهْدَ اللَّهِ وَعَهْدَ رَسُولِهِ إِلَّا سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ فَأَخَذُوا بَعْضَ مَا فِي أَيْدِيهِمْ

وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ وَيَتَخَيَّرُوا مِمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَّا جَعَلَ اللَّهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ

Telah menceritakan kepada kami [Mahmud bin Khalid Ad Dimasyqi] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Abdurrahman Abu Ayyub] dari [Ibnu Abu Malik] dari [Ayahnya] dari ['Atha bin Abu Rabah] dari ['Abdullah bin Umar] dia berkata,

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghadapkan wajah ke kami dan bersabda:

"Wahai golongan Muhajirin, lima perkara apabila kalian mendapat cobaan dengannya, dan aku berlindung kepada Allah semoga kalian tidak mengalaminya;

Tidaklah kekejian menyebar di suatu kaum, kemudian mereka melakukannya dengan terang-terangan kecuali akan tersebar di tengah mereka penyakit Tha'un dan berbagai penyakit yang belum pernah terjadi terhadap para pendahulu mereka.

Tidaklah mereka mengurangi timbangan dan takaran kecuali mereka akan disiksa dengan kemarau berkepanjangan dan penguasa yang zhalim.

Tidaklah mereka enggan membayar zakat harta-harta mereka kecuali langit akan berhenti meneteskan air untuk mereka, kalau bukan karena hewan-hewan ternak niscaya mereka tidak akan beri hujan.

Tidaklah mereka melanggar janji Allah dan Rasul-Nya kecuali Allah akan kuasakan atas mereka musuh dari luar mereka dan menguasainya.

Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menjalankan hukum-hukum Allah dan tidak menganggap lebih baik apa yang diturunkan Allah, kecuali Allah akan menjadikan adanya peperangan di antara mereka sendiri." (HR. Ibnu Majah No. 4009)

Solusi untuk menyelamatkan diri dari semua perkara di atas adalah dengan menghadapkan diri kepada Allah dengan sebenar-benarnya, beristighfar (memohon ampun) dan bertaubat dengan benar kepada Allah. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:

فَقُلۡتُ ٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ إِنَّهُ ۥ كَانَ غَفَّارً۬

يُرۡسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيۡكُم مِّدۡرَارً۬ا

وَيُمۡدِدۡكُم بِأَمۡوَٲلٍ۬ وَبَنِينَ وَيَجۡعَل لَّكُمۡ جَنَّـٰتٍ۬ وَيَجۡعَل لَّكُمۡ أَنۡہَـٰرً۬ا

"maka aku katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun,

niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,

dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan [pula di dalamnya] untukmu sungai-sungai." (QS. Nuh [71]: 10 - 12)

Rekaman materi yang disampaikan dapat didengarkan (diunduh) di sini

اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بِهِ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ وَمِنْ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا
"Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami rasa takut kepada-Mu yang dapat menghalangi kami dari perbuatan maksiat kepada-Mu; dan anugerahkanlah kepada kami ketaatan kepada-Mu yang akan menghantarkan kami ke surga-Mu; dan anugerahkanlah kepada kami keyakinan yang membuat kami merasa ringan atas seluruh musibah dunia ini"

--o0 IKATLAH ILMU DENGAN MENCATATNYA 0o--

.

Baca Juga :

.

Subhanakallohumma wa bihamdihi,

Asyhadu an laa ilaaha illa anta, wa astaghfiruka wa atuubu ilaika

Wa akhiru da'wana, walhamdulillahirobbil 'alamin

1 komentar:

  1. Link terkait lainnya:

    http://almanhaj.or.id/content/3005/slash/0

    BalasHapus

Bagi antum yang ingin memberikan komentar, harap tidak menyertakan gambar/foto makhluk hidup. Bila tetap menyertakan, posting komentar tidak akan saya tampilkan. Syukron !