Bismillaahirrohmaanirrohiim
Walhamdulillaah,
Wash-sholaatu wassalamu 'ala Rosulillaah Muhammad Shollalloohu 'alaihi wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam
Wa ba'du
....
Walhamdulillaah,
Wash-sholaatu wassalamu 'ala Rosulillaah Muhammad Shollalloohu 'alaihi wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam
Wa ba'du
....
Cara Meruqyah Diri Sendiri
Dijawab oleh:
Ust. Ammi Nur Baits hafidhahullaah
Pertanyaan:
Bagaimana cara meruqyah diri sendiri, mohon penjelasannya. Terima kasih ustaz…
.
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Ruqyah
termasuk bagian dari doa. Hanya saja, umumnya dalam bentuk memohon
perlindungan dari gangguan sesuatu yang tidak diinginkan. Baik penyakit
batin atau fisik.
Ibnul Atsir mengatakan,
والرقية : العوذة التي يرقى بها صاحب الآفة كالحمى والصرع وغير ذلك من الآفات
Ruqyah
adalah doa memohon perlindungan, yang dibacakan untuk orang yang sedang
sakit, seperti demam, kerasukan, atau penyakit lainnya. (an-Nihayah fi Gharib al-Atsar, 2/254)
Karena itu, kalimat yang dibaca dalam ruqyah sifatnya khusus. Sementara doa lebih umum, mencakup semua bentuk permohonan.
al-Qarrafi mengatakan,
والرقى ألفاظ خاصة يحدث عندها الشفاء من الأسقام و الأدواء والأسباب المهلكة
Ruqyah
adalah lafadz khusus yang diucapkan dengan niat mengucapkannya untuk
kesembuhan dari penyakit, dan segala sebab yang merusak. (Aunul Ma’bud,
10/264)
Karena
itu, prinsip dari ruqyah adalah membaca ayat al-Quran atau doa-doa dari
hadis, dengan niat untuk melindungi diri dari penyakit dalam diri kita,
baik fisik maupun non fisik. Di sinilah kita bisa membedakan antara
ruqyah dengan membaca al-Quran biasa. Bacaan al-Quran bisa menjadi
ruqyah, jika diniatkan untuk ruyah.
Dan
kondisi hati sangat menentukan kekuatan ruqyah. Semakin tinggi tawakkal
seseorang ketika meruyah, semakin besar peluang untuk dikabulkan oleh
Allah. Karena itu, sebelum melakukan ruqyah, orang perlu menyiapkan
suasana hati yang baik. Tanamkan tawakkal kepada Allah, dan perbesar
husnudzan (berbaik sangka) bahwa Allah akan menyembuhkannya.
Apa yang bisa dilakukan?
Ada beberapa adab yang bisa anda lakukan ketika hendak meruqyah,
[1] Berwudhu terlebih dahulu, karena ketika membaca kalimat thayibah, dianjurkan dalam keadaan suci.
[2]
Baca ayat al-Quran yang sering digunakan untuk ruqyah, dengan niat
ruqyah. Seperti ayat kursi, dua ayat terakhir surat al-Baqarah, atau
surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas, atau ayat lainnya.
[3] Bisa juga dengan menggunakan doa yang pernah diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
[4] Bisa juga dengan mengusapkan tangan ke anggota tubuh yang bisa dijangkau, atau ke anggota tubuh yang sakit.
[5]
Atau menggunakan media air. Caranya, kita membaca ayat-ayat ruqyah
dengan mendekatkan segelas air bersih di mulut. Selesai baca, air
diminum.
[6] Selanjutnya, tawakkal kepada Allah.
Beberapa Praktek Ruqyah diri Sendiri
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita beberapa doa dan ruqyah yang bisa kita baca ketika sakit. Di antaranya,
Pertama, doa ketika ada bagian anggota tubuh yang sakit.
Caranya,
[1] Letakkan tangan di bagian tubuh yang sakit
[2] Baca “bismillah” 3 kali
[3] Lanjutkan dengan membaca doa berikut 7 kali,
أَعُوذُ بِعِزَّةِ اللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
(A’uudzu bi ‘izzatillahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru )
“Aku berlindung dengan keperkasaan Allah dan kekuasaan-Nya, dari kejelekan yang aku rasakan dan yang aku khawatirkan.”
Dalilnya:
Dari Utsman bin Abil Ash radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau mengadukan rasa sakit di badannya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruhnya,
“Letakkanlah tanganmu di atas tempat yang sakit dari tubuhmu,” lalu
beliau ajarkan doa di atas. (HR. Muslim 5867 dan Ibnu Hibban 2964)
Kedua, ruqyah sebelum tidur
Gabungkan
dua telapak tangan, lalu dibacakan surat al-Ikhlas, al-Falaq dan
an-Naas, lalu tiupkan ke kedua telapak tangan. Kemudian usapkan kedua
telapak tangan itu ke seluruh tubuh yang bisa dijangkau. Dimulai dari
kepala, wajah dan tubuh bagian depan.
Kemudian diulang sampai tiga kali.
Ini berdasarkan hadis dari A’isyah radhiyallahu ‘anha, yang menceritakan kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum tidur. (HR. Bukhari 5017 dan Muslim 2192).
Ketiga, ruqyah ketika terluka
Ambil
ludah di ujung jari, kemudian letakkan di tanah. Selanjutnya letakkan
campuran ludah dan tanah ini di bagian yang luka, sambil membaca,
بِسْمِ اللَّهِ تُرْبَةُ أَرْضِنَا بِرِيقَةِ بَعْضِنَا يُشْفَى سَقِيمُنَا بِإِذْنِ رَبِّنَا
(Bismillah, turbatu ardhinaa bi riiqati ba’dhinaa, yusyfaa saqimuna bi idzni rabbinaa..)
“Dengan
nama Allah, Debu tanah kami dengan ludah sebagian kami semoga sembuh
orang yang sakit dari kami dengan izin Rabb kami.” (HR. Bukhari 5745
dan Muslim 5848).
Mencegah Lebih Baik dari Pada Mengobati
Teori ini berlaku umum, baik dalam ilmu medis konvensional maupun ilmu medis nabawi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih
banyak mengajarkan kepada umatnya untuk lebih banyak berdzikir,
merutinkan dzikir dalam setiap keadaan, terutama setiap pagi dan sore.
Banyak
di antara doa dan dzikir pagi-sore yang dijadikan sebab untuk mendapat
penjagaan dari Allah dari setiap gangguan makhluk yang kelihatan maupun
yang tidak kelihatan.
Karena itulah, di dua waktu ini, Allah memotivasi kita untuk kita untuk memperbanyak berdzikir,
Allah perintahkan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk selalu istighfar dan banyak berdzikir setiap pagi dan sore,
وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ
“Mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.” (QS. Ghafir: 55)
Allah perintahkan Nabi Zakariya untuk rutin berdzikir setiap pagi dan sore,
وَاذْكُرْ رَبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ
“Perbanyaklah berdzikir menyebut nama Rabmu, dan sucikan Dia setiap sore dan pagi.” (QS. Ali Imran: 41)
Allah juga memuji orang yang rajin dzikir dan berdoa setiap pagi dan petang,
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ
“Bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap wajah-Nya…” (QS. al-Kahfi: 28)
Allahu a’lam.
*****
.
Wa akhiru da'wana, walhamdulillahirobbil 'alamiin .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagi antum yang ingin memberikan komentar, harap tidak menyertakan gambar/foto makhluk hidup. Bila tetap menyertakan, posting komentar tidak akan saya tampilkan. Syukron !