Bismillahirrohmanirrohim
Walhamdulillah, wash-sholaatu wassalamu 'ala Rosulillah Shollallohu 'alaihi wa 'ala alihi wa sallam
Wa ba'du
Walhamdulillah, wash-sholaatu wassalamu 'ala Rosulillah Shollallohu 'alaihi wa 'ala alihi wa sallam
Wa ba'du
….
.Bolehkah Sholat Sunah Setelah Witir ?
Dijawab oleh :
Ust. Ammi Nur Baits
Ust. Ammi Nur Baits
Pertanyaan:
Bolehkah shalat setelah witir? Karena yang sering saya dengar, witir adalah penghujung shalat malam. Benarkah?
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Pertama, dianjurkan untuk menjadikan shalat witir sebagai penghujung shalat malam. Berdasarkan hadis dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اجْعَلُوا آخِرَ صَلَاتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا
“Jadikanlah akhir shalat kalian di malam hari dengan shalat witir.” (HR. Bukhari 998 dan Muslim 749).Kedua, beberapa ulama menegasakan bahwa hadis di atas tidaklah melarang seorang muslim untuk shalat sunah setelah witir. Mengingat terdapat banyak dalil yang menunjukkan boleh shalat setelah witir. Diantaranya,
1. Hadis dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ketika beliau menceritakan shalat malamnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ثم يقوم فيصلي التاسعة , ثم يقعد فيذكر الله ويمجده ويدعوه, ثم يسلم تسليماً يسمعنا , ثم يصلي ركعتين بعد ما يسلم وهو قاعد
“Kemudian beliau bangun untuk melaksanakan rakaat kesembilan, hingga
beliau duduk tasyahud, beliau memuji Allah dan berdoa. Lalu beliau salam
agak keras, hingga kami mendengarnya. Kemudian beliau shalat dua rakaat
sambil duduk.” (HR. Muslim 746)An-Nawawi mengatakan,
الصَّوَاب : أَنَّ هَاتَيْنِ الرَّكْعَتَيْنِ فَعَلَهُمَا
صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْد الْوِتْر جَالِسًا ; لِبَيَانِ
جَوَاز الصَّلَاة بَعْد الْوِتْر , وَبَيَان جَوَاز النَّفْل جَالِسًا ,
وَلَمْ يُوَاظِب عَلَى ذَلِكَ , بَلْ فَعَلَهُ مَرَّة أَوْ مَرَّتَيْنِ
أَوْ مَرَّات قَلِيلَة .
Yang benar, dua rakaat yang dikerjakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
setelah witir dalam posisi duduk adalah dalam rangka menjelaskan bahwa
boleh shalat setelah witir, dan menjelaskan boleh shalat sunah sambil
duduk, meskipun itu tidak beliau jadikan kebiasaan. Namun beliau lakukan
sesekali atau beberapa kali. (Syarh Shahih Muslim, 6:21).2. Hadis dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau pernah melakukan safar bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian beliau bersabda,
إِنَّ هَذَا السَّفَرَ جُهْدٌ وَثُقْلٌ، فَإِذَا أَوْتَرَ
أَحَدُكُمْ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ، فَإِنِ اسْتَيْقَظَ وَإِلَّا
كَانَتَا لَهُ
“Sesungguhnya safar ini sangat berat dan melelahkan. Apabila kalian
telah witir, kerjakanlah shalat dua rakaat. Jika malam harinya dia bisa
bangun, (kerjakan tahajud), jika tidak bangun, dua rakaat itu menjadi
pahala shalat malam baginya.” (HR. Ibnu Hibban 2577, Ibnu Khuzaimah
1106, Ad-Darimi 1635, dan dinilai shahih oleh Al-‘Adzami).3. Hadis dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada Abu Bakr As-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, ‘Kapan kamu witir?’ ‘Di awal malam, setelah shalat Isya.’ jawab Abu Bakr. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada Umar: ‘Kapan kamu witir?’ ‘Di akhir malam.’ Jawab Umar. Lalu beliau bersabda,
أَمَّا أَنْتَ يَا أَبَا بَكْرٍ، فَأَخَذْتَ بِالْوُثْقَى، وَأَمَّا أَنْتَ يَا عُمَرُ، فَأَخَذْتَ بِالْقُوَّةِ
“Untuk anda wahai Abu Bakr, anda mengambil sikap hati-hati. Sementara
kamu Umar, mengambil sikap sungguh-sungguh.” (HR. Ahmad 14535, Ibnu
Majah 1202, dan dinilai hasan shahih oleh Al-Albani).Sementara dalam riwayat lain, Abu Bakr As-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, pernah mengatakan,
أما أنا فإني أنام على فراشي ، فإن استيقظت صليت شِفْعًا حتى الصباح
“Adapun saya, saya tidur dulu, jika saya bangun, saya akan shalat 2
rakaat – 2 rakaat, sampai subuh.” (HR. Al-Atsram, disebutkan oleh Ibnu
Qudamah dalam Al-Mughni, 2/120)Banyak ulama juga menegaskan, boleh shalat sunah setelah witir. Berikut beberapa keterangan mereka,
1. Ibnu Hazm mengatakan,
والوتر آخر الليل أفضل . ومن أوتر أوله فحسن , والصلاة بعد الوتر جائزة , ولا يعيد وتراً آخر
“Witir dilakukan di akhir malam, lebih afdhal, dan jika dilakukan di
awal malam, itu baik. Boleh shalat setelah witir, dan tidak boleh
mengulangi witir dua kali.” (Al-Muhalla, 2/91)2. An-Nawawi menjelaskan,
إذا أوتر ثم أراد أن يصلي نافلة أم غيرها في الليل جاز بلا
كراهة ولا يعيد الوتر, ودليله حديث عائشة رضي الله عنها وقد سئلت عن وتر
رسول الله صلى الله عليه وسلم…
“Apabila ada orang yang telah mengerjakan witir (di awal malam) dan
dia hendak shalat sunah atau shalat lainnya di akhir malam, hukumnya
boleh dan tidak makruh. Dan dia tidak perlu mengulangi witirnya.
Dalilnya adalah hadis Aisyah radhiyallahu ‘anhu, ketika beliau ditanya tentang witir yang dikerjakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam…” – kemudian An-Nawawi menyebutkan hadis Aisyah di atas. (Al-Majmu’, 4/16).3. Ibnu Qudamah mengatakan,
ومن أوتر من الليل ثم قام للتهجد فالمستحب أن يُصلي مثنى
مثنى ولا ينقض وِتْرَه . روي ذلك عن أبي بكر الصديق وعمار وسعد بن أبي وقاص
وعائذ بن عمرو وابن عباس وأبي هريرة وعائشة
“Siapa yang melakukan witir di awal malam, kemudian dia bangun untuk
tahajud, dianjurkan untuk mengerjakan shalat 2 rakaat-2 rakaat dan tidak
perlu membatalkan witirnya. Kesimpulan ini berdasarkan riwayat dari Abu
Bakr As-Shidiq, Ammar bin Yasir, Sa’d bin Abi Waqqash, A’idz bin Amr,
Ibn Abbas, Abu Hurairah, dan Aisyah radhiyallahu ‘anhum.” (Al-Mughni, 2/120).Ketiga, bagi kaum muslimin yang hendak mengerjakan shalat sunah setelah witir, dia tidak dibolehkan melakukan witir lagi setelah tahajud. Berdasarkan hadis dari Thalq bin Ali radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا وتران في ليلة
“Tidak boleh melakukan 2 kali witir dalam satu malam.” (HR. Ahmad
16296, Nasai 1679, Abu Daud 1439, dan dihasankan Syuaib Al-Arnauth).Allahu a’lam
*****
Sumber : konsultasisyariah.com
Subhanakalloohumma wa bihamdihi,
Asyhadu an laa ilaaha illa anta, wa astaghfiruka wa atuubu ilaika
Wa akhiru da'wana, walhamdulillaahi robbil 'aalamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagi antum yang ingin memberikan komentar, harap tidak menyertakan gambar/foto makhluk hidup. Bila tetap menyertakan, posting komentar tidak akan saya tampilkan. Syukron !