Walhamdulillah, wash-sholaatu wassalamu 'ala Rosulillah Shollallohu 'alaihi wa 'ala alihi wa sallam
Wa ba'du
Pakistan dan Indonesia, Bantuan bagi Sesama Muslim
Penulis:
Gene Netto
......
Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakaatuh
Saya baca di berita, pemerintah Pakistan perkirakan 20 JUTA orang telah kehilangan rumah. Masih ada banjir di mana-mana, dan oleh karena itu 20 juta orang tidak punya rumah, tidak punya makanan atau air bersih, tidak ada tempat shalat, tidak ada listrik, tidak ada perlindungan dari cuaca.
Sejak muncul berita tentang banjir besar yang melanda Pakistan, saya pantau terus di BBC dan situs berita lain. Anehnya, malah kelihatan bahwa di dalam berita Indonesia, topik ini tidak begitu besar. Di halaman depan koran jarang ada. Kalau mau lihat di situs berita, harus cari di bagian internasional. Tidak ada di paling depan (untuk menarik perhatian).
Tapi kalau berita Kapolri “hilang”, sangat besar dan muncul di mana2. Lalu ada berita shalatnya Abu Bakar Baasyir di dalam penjara, sahur buat Ariel di dalam penjara, proses pemilihan pemimpin baru KPK, pemblokiran situs porno oleh Kominfo, dan seterusnya.
Tetapi berita PAKISTAN? Harus benar-benar dicari kalau mau baca. Sedangkan selama satu minggu atau lebih di BBC, hampir setiap hari menjadi berita nomor satu, yang diposisikan di paling atas. Seolah-olah orang kafir lebih peduli pada penderitaan orang Muslim daripada orang Muslim yang lain.
Dan selama bulan Ramadhan ini, setiap kali masuk masjid, saya tidak sekalipun mendengar pengurus masjid membicarakan penderitaan 20 JUTA orang Muslim di Pakistan. Tidak ada pembacaan doa untuk 20 juta saudara Muslim yang kehilangan rumah dan stok makanan serta air bersih di tengah bulan puasa. Tetapi pengumuman tentang isi tabungan masjid dan makanan untuk buka puasa sangat utama dan dijelaskan kepada jemaah. Penderitaan 20 juta saudara Muslim di Pakistan? Tidak ada satu kalimat maupun satu doa…
Barangkali mereka tidak dihitung saudara kita kalau tidak berasal dari Indonesia.
Kalau mencari berita Pakistan di internet, sepertinya sangat sedikit dalam bahasa Indonesia. Pada hari Senin kemarin di kompas, hanya ada dua paragraf kecil (untuk membahas penderitaan 20 juta Muslim).
[Lihat: Pakistan Minta Banyak Dukungan Internasional]
Dan sekarang diberitakan di BBC bahwa 3,5 JUTA anak terancam bisa kena penyakit, terutama diare, dan tanpa menerima obat-obatan, banyak dari mereka bisa wafat atau sakit lama. (Dan kalau ditambah orang dewasa, dikuatirkan 6 JUTA orang bisa jatuh sakit.)
Apa yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk membantu saudara2 kami? Saya cari berkali2 dan hanya dapat berita yang satu ini dari beberapa hari yang lalu. Apakah ini total bantuan dari pemerintah Indonesia terhadap Pakistan?
Bantuan tersebut dikoordinasikan melalui Kementerian Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). "Indonesia akan memberangkatkan 20 personel tim kesehatan dan beberapa bantuan logistik," katanya. Logistik tersebut antara lain 4.000 lembar selimut, 500 paket makanan dalam kemasan, tiga ton obat-obatan dan lima ton makanan pengganti air susu ibu. "Total bantuan adalah sekitar 1,3 juta dolar AS," kata Agung. Pemerintah juga memberangkatkan empat orang pendahulu yang akan memantau kondisi di lokasi banjir. [Sumber: antaranews.com](Total bantuannya senilai 1,3 juta dolar? Mohon maaf, apa itu juga termasuk harga jual pesawatnya? Bagaimana 4 ribu selimut, 500 paket makanan dan obat-obatan bisa mencapai 1,3 juta dolar?)
Coba anda sendiri melakukan pencarian di Goggle dengan kata kunci “Pakistan Indonesia” dan melakukan ‘advanced search’ supaya bisa batasi untuk halaman dari Indonesia (pages from Indonesia), dalam 1 minggu terakhir (past week). Lihat sendiri betapa sedikit berita dari Indonesia tentang musibah besar ini, dan cari sendiri penjelasan tentang bantuan yang dikirim oleh pemerintah Indonesia kepada saudara-saudara Muslim kita di Pakistan.
Kalau seandainya dalam 10-20 tahun terakhir, orang Muslim yang menjadi pejabat, PNS dan pengusaha tidak sibuk melakukan korupsi untuk kepentingan diri sendiri, Indonesia sudah berhasil menjadi negara maju, dan bahkan mungkin sudah menjadi super-power mirip Amerika sekarang. Dengan kapasitas ekonomi yang besar, angkatan udara yang kuat dengan banyak helikopter, Indonesia bisa kirim banyak bantuan ke Pakistan, dan bantu saudara2 kami pada saat mereka sangat membutuhkan bantuan.
Sayangnya, disebabkan korupsi para pejabat dan pengusaha Muslim, pada saat 20 juta orang Muslim yang lain perlu bantuan, Indonesia hanya sanggup kirim beberapa ton makanan dan selimut untuk membantu. ……
Alangkah buruknya para pejabat dan pengusaha Muslim yang melakukan korupsi dan merasa hebat sendiri karena rumah, deposito, jumlah mobil dan perut mereka menjadi lebih besar dari semua tetangga Muslim yang lain. …..
Kapan Indonesia akan menjadi negara maju dan sanggup memimpin dunia di dalam bidang selain korupsi?
(Foto-foto dari Big Picture)
- Severe flooding in Pakistan
- Continuing Pakistani floods
- BBC Video: Pakistan: 'A disaster of epic proportions'
- Up to 3.5m Pakistan children at risk of flood diseases
Daftar negara yang memberi bantuan (nama Indonesia tidak muncul)
Di zaman Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, persaudaraan di dalam Islam begitu besar sampai seorang Muslim siap membagi hartanya dengan Muslim yang lain, tanpa melihat dari mana asalnya. Lebih dari harta, isteri juga boleh “dibagikan” (karena memiliki lebih dari satu, jadi siap menceraikan satu biar orang lain bisa dapat isteri).
Sedangkan sekarang, untuk 20 JUTA ummat Islam yang menderita di Pakistan, jangankan isteri, jangankan harta, masuk berita saja (untuk menarik simpati dari ummat Islam) sulit didapatkan.
Tulisan di koran saja begitu sulit didapat. Apalagi uang. Apalagi isteri orang.
Kata Sekjen PBB, Ban Ki-moon, “Ini musibah yang paling besar yang pernah saya lihat dalam sebuah bangsa.”
Sekarang diperkirakan bahwa seperlima dari total wilayah Pakistan sudah terendam oleh banjir. Seperlima.
Bayangkan kalau seluruh pulau Jawa dan separuh dari Sumatera kena banjir, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada listrik, jalan dan jembatan rusak… di tengah bulan puasa! Puluhan juta orang mengungsi sekaligus dengan hanya membawa baju yang dipakai. Lalu sebuah negara Muslim lain kirim satu pesawat saja, dengan beberapa ribu selimut, dan sedikit obat-obatan untuk membantu 20 juta orang Indonesia di Jawa-Sumatera yang menderita. Dan setelah itu kita dilupakan di dalam berita mereka, dan di dalam masjid2 mereka, nasib kita tidak dibicarakan sama sekali.
Di tengah bulan puasa!
Bisa bayangkan?
Kita mau katakan apa kepada mereka yang seolah-olah lupakan kita?
Ada teman2 yang tanya ke mana mereka bisa menyalurkan uang kalau mau bantu 20 juta saudara kita di Pakistan yang sedang menderita. Saya jawab tidak tahu, karena belum lihat berita atau informasi seperti itu. Saya usulkan ke Palang Merah, atau ACT. Tetapi setelah cek website mereka, tidak ada info juga. Ada yang usulkan lewat Mer-C, tetapi di website mereka juga sama. Hanya ada satu buah berita tentang Pakistan. Tidak ada info rekening buat korban di Pakistan.
Sedangkan beberapa bulan yang lalu, ketika Ibu Prita mau dipenjarakan dalam kasus pencemaran nama baik sebuah rumah sakit, dalam sekejap, masyarakat Indonesia (yang mayoritasnya Muslim) mengumpulkan 1 milyar, dari uang koin saja, untuk bantu satu orang saja, untuk membayar pengacaranya (atau dendanya)!
Tetapi sekarang, untuk membantu 20 juta saudara2 kita di Pakistan… tidak ada berita, tidak ada rekening, tidak ada sukarelawan yang kumpulkan uang di lampu merah, dan sebagainya. Mau cari rekening LSM saja untuk menyumbang uang sulit setengah mati…
......................
Dan ini terjadi di tengah bulan puasa yang suci, di mana sedekah yang paling kecil punya nilai yang lebih besar….
“Umat-ku, umat-ku, umat-ku ….” kata Nabi sebelum wafat.
Untung Nabi kita tidak hidup sekarang, untuk melihat keadaan ummatnya…
Saya tidak mau bayangkan komentarnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang kita…
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakaatuh
********
Hadits: Sa'ad mau bagikan isteri dengan Abdurrahman bin Auf
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, sesungguhnya Abdurrahman bin Auf telah dipersaudarakan (oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam) dengan Sa'ad bin al-Rabi' al-Ansari tatkala tiba di Madinah.
Lalu Sa'ad berkata kepadanya: Saudaraku! Saya adalah salah seorang penduduk Madinah yang punya banyak harta, pilihlah dan ambillah. Dan saya juga mempunya dua orang isteri, lihatlah salah satunya yang mana yang menarik hatimu sehingga saya bisa mentalaknya untukmu.
Abdurrahman menjawab: semoga Allah memberkatimu pada hartamu dan keluargamu (akan tetapi) tunjukkanlah di mana letak pasarmu.
Merekapun menunjukkan pasar, maka beliaupun melakukan transaksi jual beli sehingga mendapatkan laba (yang banyak) dan telah mampu membeli keju dan lemak. Kemudian tidak lama berselang iapun sudah dipenuhi oleh wewangian (menikah).
Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Apa gerangan yang terjadi denganmu?"
Ia menjawab:" Wahai Rasulullah, aku telah menikah.
Baginda bertanya: "Apa maharnya?"
Ia menjawab: "Emas sebesar biji kurma".
Baginda bersabda kembali: "Buatlah walimah (pesta perkawinan) walaupun dengan satu ekor kambing".
(Sahih Bukhari, Jilid 7, Kitab 62 Pernikahan, Nomor 10)
Dan ada juga petunjuk di dalam Al Qur'an…
8. (Juga) bagi para fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan (Nya) dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar.
9. Dan orang-orang yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.
(QS. Al-Hashr : 8-9)
Dan ada juga petunjuk dari ulama tentang persaudaraan bagi orang Muslim:
Adab Persahabatan
Syekh Shalih bin Abdul Aziz Alusy Shaikh dalam buku Hak-hak Persaudaraan Islam, menyampaikan pokok-pokok adab persahabatan, yaitu :
1. Mencintai saudaranya karena Allah, kecintaan karena Allah akan menghasilkan buah pergaulan yang manis. Dia akan senantiasa bermuamalah untuk mendapat ridha Allah.
2. Memberi bantuan kepada saudaranya, baik harta maupun fisik. Sebagian ulama berkata bahwa diantara adab persahabatan ini, janganlah ia menunggu saudaranya yang kekurangan meminta bantuan, tetapi hendaknya ia membantu kepada saudaranya karena layak dibantu.
3. Menjaga kehormatan saudaranya. Kehormatan dan harga diri seorang muslim adalah haram untuk dinodai oleh muslim yang lain. Oleh sebab itu ketika dia melihat kekurangan / aib temannya maka dia orang pertama yang menutup aib tersebut.
4. Menjauhi sifat buruk sangka terhadap saudaranya. Hukum asal seorang muslim adalah taat kepada Allah, maka ketika ia berprasangka buruk berarti ia telah menuduh saudaranya tersebut tidak taat kepada Allah. Bahkan prasangka itu sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Hujurat : 12 adalah dosa.
5. Menjauhi perdebatan dengan saudaranya. Sisi pandang suatu persoalan bisa saja berbeda-beda, oleh sebab itu memaksakan pendapat bahkan sampai berdebat adalah perbuatan sia-sia.
6. Berbuat baik dengan lisan kepada saudaranya. Engkau ucapkan perbuatan untuk menunjukkan kasih sayang kepadanya, engkau memuji kebaikannya ketika ia tidak mendengarnya, dan engkau senantiasa berterima kasih atas muamalah yang terjadi.
7. Memaafkan kesalahan saudaranya. Meluruskan kesalahan dengan tidak mengungkapkan di depan teman, mengingat jasa baiknya sehingga mudah memberi maaf ketika ada kekeliruan.
8. Gembira dengan karunia yang Allah berikan kepada saudaranya. Hasad (dengki) adalah penyakit yang membahayakan sekaligus menghilangkan kebaikan.
9. Menjalin kerja sama dalam kebaikan dengan saudaranya. Agama mengajari untuk senantiasa tolong-menolong dalam mengerjakan kebaikan dan ketaqwaan.
10. Musyawarah dan kesatuan sesama saudara. Musyawarah dan kesatuan muslim adalah inti kekuatan. Kalau hal seperti ini diabaikan maka kekuatan Islam menjadi pudar dihadapan musuh-musuh Islam.
Source: islamiccenterbekasi.com
***
Sumber : genenetto.blogspot.com
.
Bagi yang bermaksud menyumbangkan dana bantuan untuk korban banjir di Pakistan dapat mentransfer ke rekening berikut :
Semua rekening tersebut atas nama Lazis Muhammadiyah [sumber].
Berita Terkait :
- Pemerintah Indonesia Prihatin atas Banjir Pakistan
- PMI Wakili Asia Tenggara dalam Respon Banjir Pakistan
- PBB Ingatkan Gelombang Kematian Kedua Akibat Banjir Pakistan
- Korban Banjir Pakistan Putus Asa
- Sekjen PBB : Banjir Pakistan Bencana Terburuk
- Sekjen PBB Prihatinkan Banjir Pakistan
- Personel PMI Ditugaskan di Provinsi Sind, Pakistan
- 'Bantuan' Bank Dunia >> Lebih Tepatnya Menghutangi
- Korban Banjir Tetap Terlantar
- Foto Banjir Pakistan
.
Subhanakallohumma wa bihamdihi,
Asyhadu an laa ilaaha illa anta, wa astaghfiruka wa atuubu ilaika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagi antum yang ingin memberikan komentar, harap tidak menyertakan gambar/foto makhluk hidup. Bila tetap menyertakan, posting komentar tidak akan saya tampilkan. Syukron !