Mau'idhoh

Dari 'Abdulloh bin 'Abbas rodliyallohu 'anhumaa, bahwasanya Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa 'alaa aalihi wa sallam bersabda,

"Jagalah Alloh, Alloh akan menjagamu. Jagalah Alloh, engkau akan mendapatkan-Nya di hadapanmu.

Jika engkau meminta, memintalah kepada Alloh. Dan jika engkau memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Alloh.

Ketahuilah, jika seluruh umat bersatu untuk memberikan manfaat kepadamu, niscaya mereka tidak akan bisa melakukannya kecuali dengan apa yang telah Alloh taqdirkan bagimu. Dan jika seluruh umat bersatu untuk memberikan mudhorot kepadamu, niscaya mereka tidak akan bisa melakukannya kecuali dengan apa yang telah Alloh taqdirkan atasmu. Pena telah diangkat dan catatan telah kerin
g."

(HR. Tirmidzi, dia berkata "Hadits hasan shohih")

22 Mei 2010

FILE 163 : Hukum Mendatangi Dukun

Bismillahirrohmanirrohim

Walhamdulillah, wash-sholaatu wassalamu 'ala Rosulillah Shollallohu 'alaihi wa 'ala alihi wa sallam

Wa ba'du

……

Oleh:

Ust. Abu Zubair

.

Seseorang bercerita, ada orang yang mengaku bahwasanya jin muslim mendatanginya di dalam tidurnya, dan jin itu membawanya thowaf di Makkah Al Mukarromah, memberinya minum dari air Zamzam dan membawanya menziarahi kuburan Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallama. Ia mengatakan bahwa semua itu terjadi dalam satu malam. Orang ini menceritakan kejadian-kejadian yang akan terjadi di masa depan dan sebagiannya ada terbukti. Sehingga tidak sedikit manusia yang terfitnah oleh oleh seperti ini, sehingga mempercayai apa yang dikatakannya.

Sebenarnya cerita bahwa dia bermimpi ada jin muslim yang membawanya thowaf di Makkah dan menziarahi kuburan Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallama bukan hal aneh dan luar biasa. Namanya saja mimpi, terkadang seseorang bisa saja bermimpi seperti itu bahkan lebih besar dari itu, seperti bermimpi melihat dirinya di dalam surga atau naik kelangit kemudian turun lagi atau lainnya yang tidak mungkin terjadi pada seseorang di alam nyata. Ini jika ia benar-benar bermimpi seperti itu. Masalahnya, sebagian pendusta menipu manusia dengan cerita dan pengakuan dusta bahwa ia bermimpi begini dan begitu padahal ia tidak pernah melihat atau bermimpi seperti itu.

Adapun masalah dia menceritakan kejadian-kejadian di masa depan yang belum terjadi, ini menunjukkan dia sama seperti dukun atau peramal dan ahli nujum, yang bekerja sama dengan jin untuk mengetahui sebagian perkara-perkara ghaib. Sebagaimana di jelaskan oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama di dalam haditsnya,

إِذَا قَضَى اللَّهُ الأَمْرَ فِي السَّمَاءِ ضَرَبَتْ الْمَلائِكَةُ بِأَجْنِحَتِهَا خُضْعَانًا لِقَوْلِهِ كَالسِّلْسِلَةِ عَلَى صَفْوَانٍ يَنْفُذُهُمْ ذَلِكَ فَإِذَا فُزِّعَ عَنْ قُلُوبِهِمْ قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ قَالُوا لِلَّذِي قَالَ الْحَقَّ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ فَيَسْمَعُهَا مُسْتَرِقُو السَّمْعِ وَمُسْتَرِقُو السَّمْعِ هَكَذَا وَاحِدٌ فَوْقَ آخَرَ وَوَصَفَ سُفْيَانُ أحد رواة الحديث بِيَدِهِ وَفَرَّجَ بَيْنَ أَصَابِعِ يَدِهِ الْيُمْنَى نَصَبَهَا بَعْضَهَا فَوْقَ بَعْضٍ فَرُبَّمَا أَدْرَكَ الشِّهَابُ الْمُسْتَمِعَ قَبْلَ أَنْ يَرْمِيَ بِهَا إِلَى صَاحِبِهِ فَيُحْرِقَهُ وَرُبَّمَا لَمْ يُدْرِكْهُ حَتَّى يَرْمِيَ بِهَا إِلَى الَّذِي يَلِيهِ إِلَى الَّذِي هُوَ أَسْفَلَ مِنْهُ حَتَّى يُلْقُوهَا إِلَى الأَرْضِ وَرُبَّمَا قَالَ سُفْيَانُ حَتَّى تَنْتَهِيَ إِلَى الأَرْضِ فَتُلْقَى عَلَى فَمْ السَّاحِرِ فَيَكْذِبُ مَعَهَا مِائَةَ كَذْبَةٍ فَيُصَدَّقُ فَيَقُولُونَ أَلَمْ يُخْبِرْنَا يَوْمَ كَذَا وَكَذَا يَكُونُ كَذَا وَكَذَا فَوَجَدْنَاهُ حَقًّا لِلْكَلِمَةِ الَّتِي سُمِعَتْ مِنْ السَّمَاءِ ).

Apabila Allah menetapkan satu perkara di langit, malaikat mengepakan sayap-sayapnya karena tunduk kepada firman-Nya bagaikan gemerincing rantai di atas batu maka apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata “Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?” mereka menjawab: (perkataan) yang benar”, dan Dia-lah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”. Maka (jin-jin) yang mencuri berita mendengarnya (dan jin-jin pencuri berita itu seperti ini yang satu di atas yang lainnya, dan sufyan salah seorang perawi hadits menggambarkan dengan tangannya, ia merenggangkan di antara jari-jemari kanannya, ia menyusun jarinya satu di atas yang lainnya). Maka kadang bintang yang menyala mengenai pencuri itu sebelum ia menyampaikan kepada temannya sehingga ia terbakar. Dan kadang bintang tidak mengenainya sehingga ia menyampaikannya kepada jin yang dibawahnya sampai mereka membawanya ke bumi. Lalu diletakkan di atas mulut tukang sihir, maka ia mencampurnya dengan seratus kebohongan. Lalu ia dipercayai, maka manusia berkata, “Bukankah ia telah memberitakan kepada kita pada hari ini ternyata kita dapatkan benar”. Karena kalimat yang di dengar (jin) dari langit”.[1]

Dan dari Aisyah rodhiyallahu ‘anha ia menuturkan orang-orang bertanya kepada Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallama tentang dukun, maka beliau bersabda,

إِنَّهُمْ لَيْسُوا بِشَيْءٍ . فَقَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، فَإِنَّهُمْ يُحَدِّثُونَ بِالشَّيْءِ يَكُونُ حَقًّا . فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : تِلْكَ الْكَلِمَةُ مِنْ الْحَقِّ يَخْطَفُهَا الْجِنِّيُّ فَيُقَرْقِرُهَا فِي أُذُنِ وَلِيِّهِ كَقَرْقَرَةِ الدَّجَاجَةِ ، فَيَخْلِطُونَ فِيهِ أَكْثَرَ مِنْ مِائَةِ كَذْبَةٍ

Sesungguhnya mereka itu tidak benar”. Mereka berkata, “Hai Rasulullah, sesungguhnya mereka menceritakan sesuatu dan ternyata benar”. Nabi shollallahu ‘alalihi wa sallama bersabda, “Itu adalah kalimat hak yang dicuri jin lalu ia sebarkan di telinga wali-nya seperti kotek ayam betina, lalu mereka mencampurkan padanya lebih dari seratus kedustaan”.[2]

Orang ini apabila ia mengaku mengetahui yang ghaib maka ia bisa kafir. Tidak boleh mendatanginya, karena datang kepadanya dan mempercayainya adalah perbuatan yang diharamkan berdasarkan sabda Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallama,

من أتى كاهنا أو عرافا فصدقه بما يقول فقد كفر بما أنزل على محمد صلى الله عليه وسلم

Barangsiapa yang mendatangi dukun, atau peramal lalu ia membenarkan ucapannya sungguh ia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhamad shollallahu ‘alaihi wasallama”.[3]

Ini jika orang yang datang ke dukun percaya ucapan dukun, jika tidak percaya maka ancamannya adalah sebagaimana di dalam hadits,

من أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

Barangsiapa yang mendatangi peramal lalu ia bertanya kepadanya tentang sesuatu tidak diterima sholatnya selama empat puluh hari”.[4]

Kesimpulannya, haram mendatangi dukun dan semisalnya serta mempercayai ucapan mereka, wajib bagi kita menjauhi perbuatan tersebut dan menasehati saudara-saudari kita agar tidak terpedaya oleh perbuatan mereka, semoga Allah menjaga kita semua dari segala keburukan dan fitnah.


[1] HR. Bukhari( 4701) dan Muslim (2228).

[2] HR. Bukhari (7561) dan Muslim (2228).

[3] HR. Ahmad (9532) dan Al Hakim (15) dan dishohihkan oleh Al Albany di Shohih Al Jami’.

[4] HR. Muslim (2230).

VN:F [1.8.5_1061]
*****
Sumber : abuzubair.net . .

Artikel Terkait:

.

Subhanakallohumma wa bihamdihi,

Asyhadu an laa ilaaha illa anta, wa astaghfiruka wa atuubu ilaika

Wa akhiru da'wana, walhamdulillahirobbil 'alamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagi antum yang ingin memberikan komentar, harap tidak menyertakan gambar/foto makhluk hidup. Bila tetap menyertakan, posting komentar tidak akan saya tampilkan. Syukron !