Bismillaahirrohmaanirrohiim
Walhamdulillaah,
Wash-sholaatu wassalamu 'ala Rosulillaah Muhammad Shollalloohu 'alaihi wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam
Wa ba'du
...
Dokumentasi Perjalanan Haji 1446 H / 2025 M
"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam."
Perjalanan dari Indonesia
 |
Rombongan bus pengantar jama'ah calon haji ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya, ketika sedang mampir di rest area tol Surabaya-Mojokerto |
 |
Kamar jama'ah di Asrama Haji Embarkasi Surabaya |
 |
Suasana Fast Track Makkah Route di Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya |
 |
Jama'ah calon haji antri menaiki pesawat yang akan mengantarkan ke tanah suci |
 |
Suasana apron Bandar Udara Internasional Juanda |
 |
Pesawat A330-800 Saudi Airlines untuk penerbangan haji yang dioperasikan oleh Wamos Air, maskapai penerbangan sewaan yang berpusat di Madrid, Spanyol |
 |
Menu makan siang pertama di pesawat terbang |
 |
Menu makan siang kedua di pesawat terbang |
 |
Sebelum turun, jama'ah mendapat sekotak makanan ringan dari maskapai. Total durasi perjalanan sekitar 12 jam 40 menit, termasuk transit di Bandar Udara Internasional Kualanamu (Medan) selama sekitar satu jam untuk mengisi bahan bakar. |
 |
Waktu setempat ketika mendarat di Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah |
 |
Area kedatangan di Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah |
 |
Di luar gedung bandar udara, sudah tersedia rombongan bus yang akan mengantar jama'ah calon haji menuju penginapan di Madinah |
 |
Pihak operator transportasi memberikan sekotak makanan ringan bagi jama'ah. Di dalam bus, paspor dan visa jama'ah diambil dan disimpan oleh pihak syarikah (penyelenggara layanan haji). |
MADINAH
 |
Penginapan selama di Madinah |
 |
Jarak penginapan (Emaar Taiba Hotel) ke Masjid Nabawi |
 |
Kamar di penginapan, dengan jumlah bed dan ukuran kamar yang bervariasi (2 s.d. 5 bed per kamar) |
 |
Jalan di area sekitar Masjid Nabawi rata-rata diberi nama dengan nama para sahabat radliyallaahu 'anhum, seperti jalan ini yang terletak di sebelah barat Masjid Nabawi |
 |
Jalan Sa'ad bin Muadz, yang terletak di sebelah utara Masjid Nabawi |
 |
Saqifah Bani Saidah, tempat permusyawaratan para sahabat radliyallahu 'anhum untuk memilih pemimpin (khalifah) setelah wafatnya Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam |
 |
Masjid Abu Bakar ash-Shiddiq |
 |
Masjid Umar bin Khatthab |
 |
Masjid Ali bin Abi Thalib |
 |
Keterangan tentang Masjid Ali bin Abi Thalib, yang dulunya merupakan tempat Ali bin Abi Thalib radliyallahu 'anhu mengimami Shalat Idul Adha pada tahun 35 H |
 |
Merpati di pelataran Masjid Nabawi |
 |
Masjid Nabawi dari sisi timur, diambil setelah shalat shubuh |
 |
Jalur jama'ah untuk berziarah ke kubur Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, yang hanya dikhususkan bagi laki-laki |
 |
Fasilitas tempat penitipan anak di area Masjid Nabawi, samping gerbang nomor 365 |
 |
Suasana Masjid Nabawi ketika matahari terbit |
 |
Jama'ah yang baru saja berziarah ke kuburan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, untuk mengucapkan salam kepada beliau dan dua sahabat beliau, Abu Bakar ash-Shiddiq dan Umar bin Khatthab radliyallaahu 'anhumaa |
 |
Bangunan lama Masjid Nabawi |
 |
Kaligrafi pada dinding luar bangunan lama Masjid Nabawi, bertuliskan nama-nama sahabat Nabi radliyallaahu 'anhum
|
 |
Di atasnya tertulis teks hadits yang menjelaskan keutamaan shalat di Masjid Nabawi, yaitu 1.000 kali daripada masjid-masjid lain (kecuali Masjidil Haram) |
 |
Kubah hijau di atas kuburan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam |
 |
Payung-payung di pelataran Masjid Nabawi |
 |
Salah satu pintu gerbang kawasan Masjid Nabawi, yang terletak di samping proyek Museum al-Salam |
 |
Area sholat di atap Masjid Nabawi (rooftop) |
 |
Suasana atap (rooftop) Masjid Nabawi |
 |
Sebagian atap masjid bisa digeser buka tutup, seperti video pada tautan berikut: bit.ly/atapnabawi |
 |
Bulan di atas langit Madinah |
 |
Di rooftop Masjid Nabawi juga terdapat perpustakaan, yang bisa diakses dengan mudah melalui eskalator di pintu masjid nomor 10 |
 |
Ruang perpustakaan Masjid Nabawi sangat nyaman, dilengkapi komputer dan air zam-zam yang dapat dinikmati pengunjung secara gratis |
 |
Terdapat ribuan koleksi buku yang ditata sesuai topik pembahasan, termasuk Kitab Al-Umm karya Imam Asy Syafi'i yang terdapat di bagian koleksi "Madzhab Syafi'i" |
 |
Suasana pelataran Masjid Nabawi di waktu menjelang adzan shubuh |
 |
Arsitektur bagian dalam Masjid Nabawi |
 |
Pada hari Senin dan Kamis, para jama'ah mendapat fasilitas makanan untuk berbuka puasa secara gratis |
 |
Salah satu kajian ilmiyyah ba'da Ashar di Masjid Nabawi bersama Syaikh Sulaiman ar-Ruhaily hafizhahullah |
 |
Alhamdulillah, ketemu dengan kajian ilmiyyah berbahasa Indonesia malam Ahad ba'da Maghrib di dekat pintu (gate) 19, yang dibawakan oleh Ust. Ariful Bahri hafizhahullah |
 |
Dengan rahmat Allah, Masjid Nabawi kini dilengkapi dengan fasilitas air zam-zam gratis bagi jamaah |
 |
Alhamdulillah, bisa mengambil air zam-zam sepuas-puasnya |
 |
Pintu As-Salaam, yang dilalui para jama'ah jika akan menyampaikan salam secara langsung di depan kuburan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam |
 |
Pintu Abu Bakar ash-Shiddiq di Masjid Nabawi |
 |
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tutuplah pintu-pintu -di dinding masjid- kecuali pintu Abu Bakar" (HR. Bukhari-Muslim) |
 |
Pintu Abu Bakar ash-Shiddiq terletak di sisi barat bangunan lama Masjid Nabawi |
 |
Tasreh (izin masuk) Raudhah, pemberian dari Bpk. Abdullah Faqih dan Ibu Shadiratun Mufarrijah jazaahumallaahu khairan |
 |
Mimbar Masjid Nabawi “Antara rumahku dan mimbarku adalah salah satu taman dari taman-taman surga” (HR. Bukhari-Muslim) |
 |
Bagian dalam bangunan lama Masjid Nabawi di samping Raudhah, tampak mimbar Masjid Nabawi di sela-sela tiang (untuk khutbah Jum'at seperti pada tautan berikut: youtu.be/2d3OrpAQSAQ) |
 |
Area pemakaman Baqi', dimana banyak sahabat Nabi radliyallaahu 'anhum yang dimakamkan di sini |
 |
Aerial view situs peperangan Uhud |
 |
Gunung Uhud dengan Bukit Rumah (pemanah) di sisi kanan |
 |
Bukit Rumah (pemanah) di area Uhud
|
 |
Area pemakaman syuhada' Uhud, dengan latar belakang Gunung Uhud |
 |
Terdapat petugas yang menjelaskan kepada pengunjung tentang adab berziarah |
 |
Terdapat papan panduan berziarah dalam berbagai bahasa di komplek syuhada' Uhud |
 |
Terdapat dua titik kuburan yang dibatasi batu-batu |
 |
Area pemakaman syuhada' Uhud dari atas Bukit Rumah |
 |
Panorama Madinah dari atas Bukit Rumah |
 |
Panorama Madinah dan area parkir Uhud dari Bukit Rumah
|
 |
Masjid Sayyid asy-Syuhada di Uhud |
 |
Masjid Quba', masjid yang pertama didirikan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam di Madinah |
 |
"Siapa yang bersuci di rumahnya, lalu ia mendatangi masjid Quba’, lantas ia melaksanakan shalat di dalamnya, maka pahalanya seperti pahala umrah" (HR. Ibnu Majah, An-Nasai) |
 |
Awal jalur jalan kaki menuju Masjid Quba' dari Masjid Nabawi (Quba Walkway Start) |
 |
Pasar lama Madinah (Old Souq), terletak di samping Quba Walkway Start |
 |
Jalur jalan kaki ke Masjid Quba' sangat nyaman dan dilengkapi petunjuk jarak |
 |
Di sepanjang jalur, kita dapat melihat sisi lain kehidupan di sekitar Madinah berupa pemukiman penduduk, lapangan terbuka, dan pertokoan |
 |
“Ibnu ‘Umar biasa mendatangi Masjid Quba’ pada hari Sabtu. Ia berkata bahwa ia melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi masjid tersebut pula pada hari Sabtu.” (HR. Muslim) |
 |
Menara Masjid Quba' terlihat di ufuk jalan (tengah foto) |
 |
Di tengah jalur jalan kaki, terdapat Masjid Itban bin Malik (sebelah kiri) |
 |
Matahari terbit di langit Madinah, difoto dari depan Masjid Itban bin Malik |
 |
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mendatangi Masjid Quba’ sambil memakai kendaraan, dan (kadang) berjalan kaki” (HR. Bukhari - Muslim) |
 |
Awal jalur jalan kaki menuju Masjid Nabawi dari Masjid Quba' |
 |
Jarak tempuh jalan kaki kurang lebih 3 km |
 |
Kemasan jatah konsumsi bagi jama'ah haji di Madinah |
 |
Masjid Miqat di Dzulhulaifah, tempat mengambil miqat haji dan umroh dari arah Madinah |
 |
Miqat ini lebih dikenal dengan sebutan Bi'r Ali |
 |
Tandan kurma yang masih muda di Masjid Miqat Dzulhulaifah |
MAKKAH
 |
Hotel tempat penginapan selama di Makkah, berada di Sektor 10 area Misfalah |
 |
Jarak penginapan di Makkah ke Masjidil Haram, kurang lebih sama dengan jarak Masjid Nabawi ke Masjid Quba' |
 |
Pemerintah Indonesia memfasilitasi jama'ah haji untuk memudahkan mobilitas dari penginapan ke Masjidil Haram dengan Bus Shalawat (Shalat Lima Waktu) yang beroperasi dengan rute-rute yang sudah ditentukan. Dari Sektor 10, antara lain beroperasi Bus Shalawat dengan nomor 22, 25, dan 27. |
 |
Terminal Bus Ajyad, yang berlokasi di selatan Masjidil Haram. Bus Shalawat dari area Misfalah berhenti terakhir di terminal ini. |
 |
Kemasan jatah konsumsi bagi jama'ah haji di Makkah |
 |
Suasana di lobby hotel Dar Hasan, Makkah. Terlihat jama'ah haji (para tamu Allah atau dhuyufurrahman) disambut dengan banner dan balon-balon. |
 |
Ka'bah di dalam Masjidil Haram, dengan kondisi kiswah (kain penutup) yang masih utuh menutup |
 |
Maqom Ibrahim, batu pijakan yang digunakan Nabi Ibrahim alaihissalam ketika membangun Ka'bah "Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat" (QS. Al Baqarah [2]: 125)
|
 |
Maqom Ibrahim, kini telah dilindungi dengan cetakan dari logam. "Padanya (Baitullah) terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim" (QS. Ali Imran [3]: 97)
|
 |
Masjidil Haram di awal sepertiga malam terakhir, ketika kiswah masih utuh menutupi Ka'bah |
 |
Penamaan Mekkah dengan Muhafazhah Makkatul Mukarromah dari aplikasi waktu sholat di handphone. Kondisi riil kriteria yang digunakan dalam penentuan waktu shalat di Makkah adalah kriteria Ummul Qura, dimana waktu shubuh lebih lambat sekitar 7 menit (hampir sama dengan kriteria terbaru ormas Muhammadiyah). |
 |
Gerbang (gate) King Abdulaziz, pintu masuk Masjidil Haram khusus jama'ah yang sedang ihram haji dan umrah |
 |
Ka'bah menjelang didirikannya shalat Shubuh, ketika kiswah masih menutup sempurna |
 |
Menara jam (Clock Tower), dilihat dari samping maqom Ibrahim |
 |
Ka'bah, ketika matahari baru terbit di Makkah |
 |
Kondisi Masjidil Haram di awal waktu Dhuha, ketika kiswah Ka'bah masih menutup sempurna |
 |
Ka'bah dilihat dari jalur menuju mas'aa (tempat sa'i), ketika kiswah sudah mulai diangkat sebagian sebagai penanda masuknya musim haji |
 |
Bulan purnama di atas Ka'bah |
 |
Multazam, posisi antara rukun (sudut) Hajar Aswad (sebelah kiri) dengan pintu Ka'bah |
 |
Talang (pancuran air) Ka'bah, yang terletak di atas area Hijr Ismail |
 |
Menara jam dilihat dari arah Hijr Ismail (Rukun Syami) |
 |
Situasi di sekitar Ka'bah, beberapa saat setelah ditegakkan shalat Jum'at |
 |
Area sumur zam-zam, yang terletak di belakang maqom Ibrahim |
 |
Sebenarnya sudah dipisahkan antara area minum dari sumur zam-zam antara laki-laki dan perempuan, namun ketika kondisi begitu padat jama'ah maka pemisahan tersebut sulit diterapkan |
 |
Area shalat imam di Masjidil Haram, di sisi antara Rukun Yamani dan Rukun Hajar Aswad |
 |
Area khusus shalat jenazah, yang terletak di atas area shalat imam (lantai ground) |
 |
Suasana di pelataran Ka'bah, setelah selesai shalat shubuh |
 |
Jalur menuju area sa'i antara Shafa dan Marwah |
 |
Kaki Bukit Shafa di depan pelataran Ka'bah (Lantai Sahn) |
 |
Bukit Shafa di lantai ground |
 |
Bukit Marwah di lantai ground |
 |
Tanjakan menuju Shafa dari arah Marwah |
 |
Turunan dari Shafa menuju Marwah. Tampak jalur lampu hijau, dimana jama'ah laki-laki disyari'atkan raml (berjalan cepat/berlari-lari kecil) sepanjang lampu tersebut. |
 |
Tanjakan menuju Marwah dari arah Shafa |
 |
Pemandangan Ka'bah dari lantai ground Masjidil Haram |
 |
Lokasi memulai thawaf di pelataran Ka'bah / lantai sahn yang sejajar dengan Hajar Aswad (tanda lampu hijau di sisi kanan)
|
 |
Lokasi memulai thawaf di lantai ground (tanda lampu hijau di sisi kanan) |
 |
Lokasi memulai thawaf di lantai 1 (tanda lampu hijau di sisi kiri) |
 |
Lokasi memulai thawaf di lantai 1 (tanda lampu hijau di sisi kanan)
|
 |
Lokasi memulai thawaf di lantai rooftop (tanda lampu hijau di sisi kiri) |
 |
Lokasi memulai thawaf di lantai rooftop (tanda lampu hijau di sisi kanan) |
 |
Lokasi lantai ground yang diperkirakan sejajar dengan Rukun Yamani (tempat memulai do'a sapu jagat) |
 |
Lokasi lantai 1 yang diperkirakan sejajar dengan Rukun Yamani (tempat memulai do'a sapu jagat) |
 |
Lokasi rooftop yang diperkirakan sejajar dengan Rukun Yamani (tempat memulai do'a sapu jagat) |
 |
Area shalat dua raka'at setelah thawaf di lantai ground. Tampak jalur lampu hijau di area sa'i. |
 |
Area shalat dua raka'at setelah thawaf di lantai 1 |
 |
Fasilitas penyewaan kursi roda dan golf-cart untuk thawaf di lantai 1 |
 |
Suasana lantai atap (rooftop) Masjidil Haram. Suasana adzan di lantai rooftop dapat dilihat di: bit.ly/adzanrooftopharam |
 |
Pemandangan Ka'bah dari lantai rooftop Masjidil Haram |
 |
Pemandangan Ka'bah dari lantai rooftop Masjidil Haram yang sejajar dengan posisi imam shalat di lantai sahn |

|
Menara jam menembakkan laser ke udara sebagai tanda masuknya Bulan Dzulhijjah
|
 |
Bangunan perluasan ketiga Masjidil Haram |
 |
Area perluasan ketiga Masjidil haram yang baru selesai, dengan arsitektur yang lebih modern
|
 |
Area perluasan ketiga Masjidil Haram yang baru selesai juga dilengkapi dengan fasilitas keran air zam-zam |
 |
Jama'ah haji qiran dan tamattu' dapat membeli hewan hadyu melalui outlet Hadiyah yang bekerja sama dengan lembaga resmi pemerintah Arab Saudi (adahi.org) dalam pengelolaan kurban, dam, dan hadyu. Hewan hadyu berupa domba tahun ini dipatok seharga 720 riyal saudi, sama dengan tahun 2024. Outlet ini terletak di mall depan Masjidil Haram, lantai 2 (gambar pintu masuk mall di bawah ini). |
 |
Pintu masuk utama mall di depan pelataran Masjidil Haram, yang di atas pintunya terpampang tulisan do'a masuk pasar |
 |
Halte "Makkah Bus" rute 7A di dekat Masjidil Haram (depan hotel Dar al-Tauhid Intercontinental), yang melayani rute Masjidil Haram-stasiun kereta cepat Haramain di Makkah (PP) dengan tarif 8 riyal saudi untuk sekali jalan |
 |
Rangkaian kereta cepat Haramain dengan berbagai livery, kecepatan maksimal dipatok pada 300 km/jam. Perjalanan dari Makkah ke Madinah memakan waktu sekitar 2 jam 17 menit, dengan berhenti di Stasiun Sulaimaniyyah (Jeddah) dan Stasiun KAEC (King Abdullah Economic City). Sedangkan perjalanan dari Madinah ke Makkah tanpa berhenti di Jeddah dan KAEC memakan waktu 2 jam tepat. |
 |
Gerbong kelas ekonomi kereta cepat Haramain
|
 |
Gerbong kelas bisnis kereta cepat Haramain |
 |
Penumpang kereta cepat Haramain kelas bisnis mendapat fasilitas minuman selamat datang (kopi arab) dan snack kurma |
 |
Penumpang kereta cepat Haramain kelas bisnis mendapat fasilitas makanan berat seperti ini (semacam kuah kaldu, sayur, dimsum, dan air mineral kemasan) |
 |
Fasilitas business lounge penumpang kereta cepat Haramain kelas bisnis di Makkah. Selain makanan dan minuman, disediakan juga Al Qur'an yang dapat dibaca penumpang sambil menunggu jadwal keberangkatan kereta. |
 |
Area business lounge penumpang kereta cepat Haramain di stasiun Makkah |
 |
Halte Makkah Bus di stasiun kereta cepat Haramain di Makkah |
 |
Kawasan al-Hujun di dekat Masjidil Haram |
 |
Merpati di pelataran dekat kompleks Masjidil Haram
|
 |
Taman Misfalah |
 |
Makkah terletak di lembah yang dikelilingi bukit dan gunung-gunung berbatu, berbeda dengan Madinah |
 |
Terminal Jabal Ka'bah, yang terletak di sebelah utara Masjidil Haram |
ARAFAH, MUZDALIFAH, MINA
 |
Tenda penginapan jama'ah haji di Mina. Selain hari tasyrik, pada tanggal 8 Dzulhijjah disunnahkan berihram haji dari kediaman masing-masing di Makkah lalu menuju ke Mina dan bermalam (mabit) di sana sebagai persiapan menuju Arafah untuk wukuf. |
 |
Karena jama'ah haji reguler Indonesia digerakkan langsung ke Arafah pada tanggal 8 Dzulhijjah (tidak mabit di Mina), bagi jama'ah haji mandiri atau KBIHU reguler yang ingin mabit di Mina di tanggal itu harus membuat surat pernyataan dan mengeluarkan dana mandiri agar dapat memperoleh transportasi, akomodasi, dan konsumsi. Tahun ini pihak syarikah mematok harga 300 riyal saudi untuk layanan tarwiyah (menginap di Mina tanggal 8 Dzulhijjah). Opsi lainnya adalah berangkat ke Mina menggunakan taksi lalu menginap di salah satu masjid di sana (jika tidak dilarang oleh petugas setempat) serta menyiapkan konsumsi sendiri. |
 |
Akomodasi jama'ah haji reguler selama di Mina. Bisa dibayangkan bagaimana kondisinya ketika di hari tasyrik. |
 |
Pintu gerbang maktab (komplek tenda) jama'ah haji di Mina, yang dikelompokkan berdasarkan syarikah dan jenis layanan (makin mahal maka lokasi makin dekat dengan tempat melempar jumrah) |
 |
Salah satu tanda batas kawasan Mina (papan berwarna hijau) |
 |
Salah satu masjid di kawasan maktab jama'ah haji Indonesia. Alhamdulillah, setiap selesai shalat wajib diselenggarakan rutin ceramah singkat oleh ulama setempat yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, sekaligus juga melayani konsultasi agama. |
 |
Selain bus dan kereta api Mashair (yang pemesanan tiketnya berbasis kelompok, tidak bisa perorangan), Pemerintah Arab Saudi telah memfasilitasi jalur pejalan kaki (pedestrian road) dari Mina ke Muzdalidah hingga ke Arafah. Alhamdulillah, jalurnya sangat lebar dan dilengkapi tiang penyemprot air di sisi kanan dan kiri jalan. Sesuai petunjuk Nabi, pergeseran ke Arafah adalah setelah matahari terbit. |
 |
Di sepanjang jalur tersebut telah dilengkapi banyak fasilitas toilet, kursi, dan keran air. Di sekitar kawasan Masy'aril Haram di Muzdalifah bahkan disediakan colokan listrik untuk mengecas baterai handphone. |
 |
Di beberapa titik, jalurnya telah dilapisi dengan aspal karet berwarna putih untuk mengurangi panas permukaan jalan serta dilengkapi kipas angin jumbo di sisi jalan |
 |
Di tengah perjalanan, sekitar 5 km sebelum Arafah, mulai terdapat jasa ojek untuk mengantar ke Arafah, yang memasang tarif 100 riyal sekali jalan |
 |
Mendekati kawasan Arafah, menara-menara Masjid Namirah mulai terlihat. Selain itu, banyak truk dan kios pendistribusian air minum gratis, serta beberapa fasilitas kesehatan (semacam klinik) bagi pejalan kaki. |
 |
Papan petunjuk arah ke Jabal Rahmah dan Masjid Namirah di kawasan Arafah |
 |
Bagian dalam Masjid Namirah |
 |
Do'a untuk Palestina di tengah-tengah khutbah Arafah, yang dibawakan oleh Imam Masjidil Haram sekaligus anggota Hai'ah Kibaril Ulama Arab Saudi, Syaikh Shalih bin Abdullah bin Humaid hafizhahullah. Rekaman selengkapnya bisa disimak di sini: https://youtu.be/aiKryzG11rg atau terjemahan dalam Bahasa Indonesia di: https://www.youtube.com/live/2bOugXL7g_4 |
 |
Masjid Namirah di perbatasan Arafah |
 |
Setelah matahari terbenam, jama'ah haji mulai bergeser dari Arafah menuju Muzdalifah untuk mabit (bermalam) di sana |
 |
Jama'ah haji dibolehkan berkendaraan maupun berjalan kaki. Terdapat tanda batas kawasan Arafah di sisi kanan (papan kuning). Berbeda dengan Mina dan Muzdalifah, Arafah berada di luar kawasan tanah haram, sehingga kaum Quraisy ketika berhaji pada zaman jahiliyyah tidak mau wukuf di Arafah kemudian Allah mengingatkan agar seluruh jama'ah haji berwukuf di Arafah (QS. Al-Baqarah [2]: 199). |
 |
Papan petunjuk jalur pejalan kaki menuju Muzdalifah |
 |
Papan petunjuk jarak ke kawasan Muzdalifah dan Mina dari Arafah |
 |
Di Muzdalidah, jama'ah haji shalat maghrib dan isya' secara jama' ta'khir dan qasar, lalu bermalam (mabit) di area terbuka di sekitar Masy'aril Haram |
 |
Sekarang di area tersebut didirikan Masjid Masy'aril Haram |
 |
"Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy'arilharam" (QS. Al Baqarah [2]: 198). Petunjuk Nabi adalah tetap berdzikir hingga langit sangat terang, lalu bergeser ke Mina sebelum matahari terbit.
|
|
|
 |
Jama'ah haji menuju jamarat (area melempar jumrah) di Mina. Hari nahr / Idul Adha pada tahun ini bertepatan dengan hari Jum'at (6/6/2025). |
 |
Bangunan jamarat sekarang diperluas sehingga menjadi tiga lantai plus lantai dasar |
 |
Bangunan jamarat dilihat dari arah Makkah. Tampak papan batas kawasan Mina di sisi kiri atas bukit (papan hijau). |
 |
Jalan menuju jamarat dari samping Masjid Khaif |
 |
Bagian dalam area jamarat, telah dilengkapi pendingin udara sehingga jama'ah haji lebih nyaman |
 |
Lokasi melempar jumrah aqabah |
 |
Masjid al-Khaif yang berlokasi di samping jamarat |
 |
Papan informasi Masjid al-Khaif, yang terletak di dekat Jumratul Ula dan penamaannya didasarkan pada khaif Bani Kinanah |
 |
Bagian dalam Masjid al-Khaif |
 |
Jalur pejalan kaki yang menghubungkan Masjidil Haram dengan Mina |
 |
Monumen kaligrafi tentang rukun iman |
 |
Masjid Syaikh Abdul Aziz bin Baz, yang dinamai sesuai nama salah satu ulama kenamaan sekaligus mufti Arab Saudi |
 |
Berdasarkan statistik pemerintah Arab Saudi, total jama'ah haji tahun ini (1446 H / 2025 M) adalah yang terendah dalam 35 tahun terakhir, di luar masa-masa pandemi Covid-19 (2020-2022) |
 |
Jarak dari maktab di Mina ke Masjid Namirah di perbatasan Arafah, dengan melalui rute pejalan kaki (pedestrian road) |
 |
Di hari nahr ini, bagi yang membeli hadyu melalui Adahi, mereka mendapat notifikasi melalui SMS ke nomor SIM Arab Saudi bahwa hewan hadyu mereka sudah disembelih. Pembelian hewan hadyu melalui Adahi atau outlet yang bekerja sama dengannya memang disyaratkan memiliki nomor SIM Arab Saudi. |
 |
Jarak dari maktab di Mina ke jamarat (area melempar jumrah) |
 |
Setelah keluar jamarat dan melewati outlet Albaik di sebelah kiri (warna merah), akan ditemukan jalur pejalan kaki menuju ke Masjidil Haram di sisi kiri |
 |
Jalur pejalan kaki tersebut melewati kawasan Mahbas Jin dan menembus bukit sampai ke area Masjidil Haram |
 |
Terdapat dua terowongan untuk jama'ah, masing-masing untuk jalur berangkat dan pulang |
 |
Terowongan tersebut berujung / berakhir di seberang WC Nomor 9 area Masjidil Haram. Waktu jalan kaki dari Masjidil Haram-jamarat atau sebaliknya kurang lebih selama 1 jam. |
 |
Di sekitar area Masjidil Haram cukup banyak barbershop yang menawarkan jasa pangkas rambut atau menggundul kepala untuk tahallul dengan tarif yang cukup terjangkau, 10 riyal saudi. Tapi tergantung kemampuan menawar ya, dan jangan lupa konfirmasi harga dulu sebelum dipangkas atau digundul.
|
 |
Semoga Allah memberikan kesempatan, kemudahan, dan kelapangan untuk kembali mengunjungi Ka'bah di Masjidil Haram |
Perjalanan Kembali ke Indonesia
 |
Antre menuju ruang tunggu Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah |
 |
Suasana di ruang tunggu Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz |
 |
Kembali naik pesawat Saudi Airlines (yang dioperasikan oleh Wamos Air) tujuan Surabaya dengan transit di Muscat, Oman |
 |
Menu makan pertama (sarapan) di pesawat terbang |
 |
Transit untuk mengisi bahan bakar di Bandar Udara Internasional Muscat |
 |
Menu makan kedua (sore) di pesawat terbang |
 |
Sebelum turun, jama'ah mendapat sekotak makanan ringan dari maskapai. Total durasi perjalanan sekitar 13 jam 45 menit, termasuk transit di Bandar Udara Internasional Muscat selama sekitar dua jam untuk mengisi bahan bakar. |
 |
Alhamdulillah, tiba kembali di Indonesia dan mengikuti proses penyambutan jama'ah haji di Asrama Haji Embarkasi Surabaya |
File terkait:
Subhanakallohumma wa bihamdihi,
Asyhadu an laa ilaaha illa anta, wa astaghfiruka wa atuubu ilaika
Wa akhiru da'wana, walhamdulillahirobbil 'alamiin