Bismillaahirrohmaanirrohiim
Walhamdulillaah,
Wash-sholaatu wassalamu 'ala Rosulillaah Muhammad Shollalloohu 'alaihi wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam
Wa ba'du
...
Pembagian Surat dalam al-Qur'an
Disusun oleh:
Ust. Ammi Nur Baits hafidhahullaah
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah,
wa ba’du,
Dilihat dari panjang pendeknya, surat dalam al-Qur'an dibagi menjadi 4:
[1] Surat at-Thiwal
Dari kata thawil (طويل) yang artinya panjang. Surat at-Thiwal adalah surat yang panjang-panjang. Jumlahnya ada 7, karena itu sering disebut dengan as-Sab’u at-Thiwal (7 surat yang panjang). Meliputi: al-Baqarah, Ali Imran, an-Nisa, al-Maidah, al-An’am, al-A’raf, dan al-Anfal.
[2] Surat al-Mi-in
Dari kata Mi-ah (المائة) yang artinya angka seratus. Surat al-Mi-in berarti surat yang jumlah ayatnya kurang lebih seratus ayat.
[3] Surat al-Matsani
Dari kata tsanna (ثنَّى) yang artinya mengulang. Menurut keterangan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu dan Said bin Jubair, disebut demikian karena Allah banyak mengulang tentang kewajiban-kewajiban (al-Faraid), hukum-hukum syariat, kisah-kisah (al-Qashas), dan perumpamaan (al-Amtsal). Berdasarkan urutannya, surat al-Matsani adalah surat setelah al-Mi-in.
[4] Surat al-Mufashal
Dari kata al-Fashl (الفصل) yang artinya batas. Disebut al-Mufashal dari kata al-Fashl yang artinya sekat/pembatas. Sehingga dinamakan mufashal karena ayatnya pendek-pendek. Ada juga yang mengatakan, dinamakan Mufashal karena suratnya pendek-pendek, sehingga banyak pemisah basmalah-nya.
Kemudian, menurut pendapat yang kuat, dimulai dari surat Qaf hingga surat an-Nas. (Tafsir Ibnu Katsir, 7/393).
Dasar mengenai pembagian ini adalah hadis dari Watsilah bin al-Asqa’ radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أُعْطِيتُ مَكَانَ التَّوْرَاةِ السَّبْعَ، وَأُعْطِيتُ مَكَانَ الزَّبُورِ الْمَئِينَ، وَأُعْطِيتُ مَكَانَ الْإِنْجِيلِ الْمَثَانِيَ، وَفُضِّلْتُ بِالْمُفَصَّلِ
“Aku diberi pengganti isi Taurat dengan as-Sab’u (7 surat panjang), dan aku diberi pengganti isi Zabur dengan surat al-Mi-in, dan aku diberi pengganti isi Injil dengan al-Matsani, dan aku diberi tambahan dengan surat-surat al-Mufashal.”
(HR. Ahmad 16982 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth)
Al-Baihaqi menjelaskan hadis ini:
والأشبه أن يكون المراد بـ (السبع) في هذا الحديث (السبع الطول) و(المئين) كل سورة بلغت مائة آية فصاعدًا، و(المثاني) كل سورة دون (المئين) وفوق (المفصل)
Yang mendekati, makna kata ‘as-Sab’u’ dalam hadis ini adalah as-Sab’u at-Thiwal (7 surat yang panjang); sementara makna al-Mi-in adalah semua surat yang jumlah ayatnya 100 atau lebih. Istilah Al-Matsani maknanya adalah semua surat yang jumlah ayatnya di bawah al-Mi-in, di atas al-Mufashal.
Selanjutnya, surat al-Mufashal terbagi menjadi 3:
(a) Thiwal Mufashal – mufashal yang panjang.
Dimulai dari surat Qaf hingga surat al-Mursalat (akhir juz 29).
(b) Wasath Mufashal – mufashal pertengahan.
Dimulai dari surat an-Naba’, hingga surat ad-Dhuha
(c) Qishar Mufashal – mufashal pendek.
Dimulai dari surat al-Insyirah, hingga akhir al-Quran, yaitu surat an-Nas.
(at-Tahrir wa at-Tanwir, 1/85).
Demikian, Allahu a’lam.
Subhanakallohumma wa bihamdihi,
Asyhadu an laa ilaaha illa anta, wa astaghfiruka wa atuubu ilaika
Wa akhiru da'wana, walhamdulillahirobbil 'alamiin
Wa akhiru da'wana, walhamdulillahirobbil 'alamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagi antum yang ingin memberikan komentar, harap tidak menyertakan gambar/foto makhluk hidup. Bila tetap menyertakan, posting komentar tidak akan saya tampilkan. Syukron !